Sebagai individu yang berkecimpung dalam pendidikan, guru harus memiliki kepribadian yang mencerminkan seorang pendidik. Tuntutan akan kepribadian sebagai pendidik kadang-kadang dirasakan lebih berat dibanding profesi lainnya. Karena ada ungkapan yang sering dikatakan “guru digugu dan ditiru”. Digugu maksudnya bahwa pesan-pesan yang disampaikan guru bisa dipercaya untuk dilaksanakan dan pola hidupnya bisa ditiru atau diteladani.[1]
Karena itu, hal yang paling utama dilakukan guru dalam usaha membentuk kepribadian muridnya menjadi pribadi yang mulia, terlebih dahulu seorang guru harus mampu menjadikan dirinya seorang yang patut ditiru.