Minggu, 22 Januari 2012

Menjadi Manusia yang Terbaik

Posted by Eko 18.36, under | 2 comments



“Kita didesain berbeda satu sama lain untuk saling melengkapi,
bukan untuk saling menjatuhkan dan menyakiti”

Hidup ini bagaikan air sungai yang terus mengalir, menelusuri terjalnya lereng, tak perduli apa yang ia lintasi (batu, tanah, pohon, atau mungkin bunga-bungan indah di permukaannya). Namun, meskipun air sungai itu melaluinya dengan acuh, setidaknya ia telah mengikis batu tersebut walau secuil. Ia telah meninggalkan mineral yang dibutuhkan oleh tanah yang ia jamah. Air itu juga tidak luput membasahi akar-akar pohon yang ia lewati. Ia pun sempat menikmati harumnya bunga-bunga yang menghias wajah sungai tersebut dengan syahdu. Hingga akhirnya, aliran sungai itu akan menyatu dengan laut dihilir sana. Itulah penghujungnya.

Begitulah halnya denga kehidupan, mengalir dan terus mengalir. Kita pasti akan dihadapkan pada ribuan masalah. Kita juga akan meninggalkan bekas pada setiap perjalanan waktu yang kita tempuh layaknya aliran sungai. Namun perkara yang menjadi pertanyaan besar adalah, Apakah kita juga mampu memberikan setidaknya sepercik kebaikan untuk sekitar kita tanpa mengabaikan betapa indahnya dunia? Hal ini kembali pada diri kita dalam memanfaatkan waktu yang telah diberikan. Namun, cepat atau lambat kita juga akan mengakhiri pengembaraan hidup ini. Jika sungai menyisakan sebuah delta, kita akan bersemayam dipusara kita masing-masing.
Kita diciptakan dengan berbagai kepribadian, watak dan perilaku. Tak seorangpun yang sama persis dengan orang lain. Meskipun secara kasat mata hamper menyerupai, dapat dipastikan bahwa hal-hal tertentu ia berbeda. Miliaran umat manusia di dunia diciptakan oleh Sang Khaliq, Allah Swt., dengan cirri khas masing-masing. Tujuannya adalah agar kita dapat dikenal dengan cirri khas yang kita miliki, dan dapat mengenal orang lain dengan cirri khas yang mereka miliki pula. Hal ini telah Allah Swt. Jelaskan dalam Q.S. Al-Hujarat ayat 13 yang artinya:
Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.
Ternyata yang membedakan kita adalah tingkat keimanan dan ketakwaan. Lantas, siapa yang paling baik diantara orang-orang yang beriman dan bertakwa tersebut? Adalah mereka yang dapat member manfaat untuk orang lain. Sebagaimana disebutkan di dalam hadis nabi yang artinya:
“Sebaik-baik manusia diantara kamu adalah mereka yang dapat memberikan manfaat bagi orang lain”
Dengan demikian, apa yang membuat kita enggan untuk melakukan kebaikan kepada orang-orang disekitar kita? Apakah kita terlalu angkuh untuk berbuat kebaikan? Atau, kita malah merasa bahwa orang lain tidak membutuhkan kita? Ketahuilah, Saudaraku, bahwa Allah Swt. menciptakan kita di atas dunia untuk tujuan tertentu, bukan untuk sebuah kesia-siaan. Kita didesain berbeda satu sama lain untuk saling melengkapi, bukan untuk saling menjatuhkan. Oleh karena itu, berusahalah untuk memberikan kebaikan sebanyak mungkin untuk mereka yang ada disekitar kita. Semakin besar pangaruh yang kita berikan pada lingkungan, semakin besar peluang kita untuk menjadi hamba Allah Swt. yang paling baik.     
Referensi:
Wahdaturrahman, Kejar Impian Ubah Takdirmu, (Jakarta: Qibla, 2011)
            

2 komentar:

setiap kebaikan pasti dibalas dengan kebaikan kan, walaupun harus ikhlas awalnya tanpa mengharapkan balasan sebelumnya ya. :)
ngeblog dapet android, ikutan yuk!

Betul banget sob, walaupun kita tidak dapat balasan tunai di dunia,tp kelak diakhirat kelak kita pasti mendapatkan balasan kebaikan yg kita lakukan tersebut..

Posting Komentar